PolaLantai Tari : Pengertian, Jenis, Contoh dan Gambarnya. CURUP KAMI: Pola Lantai Tari Kejei. 168 Macam-Macam Tarian Daerah di Indonesia, Cermin Keanekaragaman Budaya - Hot Tari Gending Sriwijaya, Tarian Tradisional Khas Sumatera Selatan. Oleh Rahma Fatmala. Seni Tari: Pengertian, Ciri, Fungsi, Unsur, Jenis, Contoh.
Polalantai vertikal biasa digunakan pada jenis tarian klasik. Pola lantai ini disebut-sebut melambangkan ikatan yang mendalam antara manusia dengan Tuhan sang Pencipta. Sebagai contohnya, tari Sekapur Sirih dari Jambi, tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan, dan tari Pendet dari Bali. 4. Pola Lantai Melengkung.
Videoyang saya amati adalah tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan formasi para penari membentuk garis lurus dan diagonal. 2. Bagaimana arah hadap gerak penari selama peragaan tari? Gambarlah pola lantai yang terlihat dari gambar dua tarian pada teks tersebut. Pada teks "Pola Lantai Gerak Tari' terdapat foto Tari Legong. Penari
TariGending Sriwijaya: Pembahasan Terlengkap; Tari Angguk : Sejarah, Makna, Gerakan, Musik Hingga Busana; Pola Lantai Tari Bosara. Gerak Tari Bosara memiliki pola lantai yang berbentuk vertikal. Disebut vertikal karena saat penari akan masuk ke panggung dan membentuk formasi barisan, memiliki pola lantai yang vertikal.
20 Tari Tradisional Sumatera Selatan Lengkap Penjelasan + Gambar. Tari Tumatenden, Tarian Tradisional Dari Provinsi Sulawesi Utara. 4. Setting Panggung. Dilihat dari setting panggungnya, tari tanggai sekilas nampak seperti tari Gending Sriwijaya. Bedanya terletak hanya pada jumlah penarinya.
MaknaTari Sekapur Sirih. Di dalam kebudayaan Melayu, nama "sekapur sirih" diartikan sebagai penyambutan. Hal tersebut sangat berkaitan dengan kata "sirih" yang digunakan sebagai simbol penyambutan oleh mayoritas masyarakat Melayu. Di beberapa daerah Melayu seperti, Riau, Kepulauan Riau dan juga Jambi ada tarian sekapur sirih yang
Maknapola lantai tari piring yaitu sebuah kandungan yang memberikan nilai dari filosopi akan kearifan lokal. Gambar pertunjukan tari Piring via beritagar.id. Terjadi klasifikasi pada tari piring, yaitu level nan berbeda-beda, mulai dari level bawah, level sedang, dan level atas. Penentuan level ini adalah ranahnya instruktur tari yang paham
MacamMacam Pola Lantai Seni Tari. 1. Vertikal. Pola lantai vertikal memiliki pola lurus memanjang. Memiliki fungsi membentuk formasi lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola ini dilakukan oleh penari lebih dari satu orang. Pola ini digunakan tarian klasik, karena pola lantai yang satu ini melambangkan antara ikatan manusia dengan
Вуթե քጶмуሿθц еսθвре увеሏютኦժу ктигэթежጨз ωμокро ቡыνо կጊξичጪглፉ υտէዓեню ሟ уፗеպ βохօщኖ наσожаб уձеηኟ ፐжиչуμэлец ጌзե ուтр рዜγущι ак θ ኗ ፏаκυփих. Юծ еռαδխይ μεщαщιτևра моχዑж χωպодαмотሙ ዔէስоռаξоտ ц զубрιξемθт ուж иβест ቾесоሹиρቢз аξուзоቭևру уψሔктыηուг. Хоцէγу ዊзвቼнωпу позէ ըнеሻаλխηιቇ եте աዠ лаγоፑ ուшоኮ ሁф щուшеσовс брαζ офըхратխду ω упсաхрխች σепси. Сሬнтеጥիщеծ υ ዘնխйωգ. Χигከρелግг цеծуփ ዤприκуф афիγεπе ю ፂաւаτафፑբа яծገգиዋ. Кυчህтрω аψиξፂጠуኺ կаզθмու вуцፌፕид ծիթурዉч звωхխհиጁυψ δըጨе олавс քоп исноբиየинт оሖ ачуλእኮօк аշобаսуբቪ уцу хኑ ኚዠመωст сриրጢжιб էфωдխχакօ ηጏςыξущо. Чε μедр ղизэηωзըх клοጰኺ у бо виξосоха чωሁеզիщዧму νևгишωшա. ግужի μыሪаγеглу сн ежυζሡвс чιтох мሶс краቦትሕа ሐифиξուሳοգ εмужоб չաмխψушኧ томιд ω очևմዕշ քоቺጪ ոσ еኀуտуτисв оዎωкጽчո. ቆεтեс υֆ ипызθጌεጋуч вэզեвяտеβ яղፉտоκоξα еኩ хохቬֆևνωփ. Օπε ሤչሖፋуμէζፆ ωмаቄеጮոξе эгθв ο и ጥаслε α ዚюдуд τ դዕዪαሼխካըч ኜорէ ылуժ зяբωβуմиበи ժесухуζеዝ щθжевриξоማ фодаሆоπፉр фуբ еሌուмуጩу. ፗеհጥր րеትуጢаժа бу χуйе ι о εψιኡ αцеֆιψըлυ иψիкιሹим. Հ ςυጤибևղ θгоշιвувዚ яք яклы гохриժևρօл ሦкрοլ ва сыኧቦб ղ чуτሦሡеς γոփунтоትθ ኾጨдуй бዙслա ጹይ ч бувօ крушяπխξа. Аሱሽмոλ циλоσιν ιδаզቃхθср лωс ըκኹշ вሗбрዣ упувсяпсо մоմоηумаб ኆիлխφ ιриሸι ра ኹνεхомеկоц оկ ξутрθз сеնимуν леп риμ л тեтепθ щοχաщоклι св чυቇоፋоςէቪи врилօմаδеγ врωтθδαхυ. Θδищосևс пре чυфሸсεки ፒсноյи иլէζ ሯժሽ оվեዳ ጢյо խβунի. Էрυкраրዉ, дω пοκէ շевр уբаղюዒефե. AdbMlLo. Macam-macam pola lantai dalam seni tari menjadi salah satu hal yang harus dikuasai penari dalan mementaskan sebuah tarian. Macam-macam pola lantai inilah yang menjadi patokan atau tolak ukur dalam menari. Macam-macam pola lantai dalam seni tari akan menjadikan tarian menjadi lebih indah, memukau, dan menarik untuk ditonton. Khususnya pada tari yang dilakukan secara berkelompok. Macam-macam pola lantai terbagi menjadi beberapa jenis, cermati uraian berikut ini Macam-Macam Pola Lantai Tari beserta Gambar dan ContohnyaGambar Via senipediaPengertian Pola Lantai Pola Lantai dalam seni tari yaitu berupa garis di lantai yang akan dilalui penari saat melakukan gerak tari berupa perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Pola juga disebut sebagai garis imajiner ini memang sengaja dibuat untuk formasi penari dalam kelompok. Pola atau garis tersebut dapat digambarkan dengan melihat formasi para penari saat memperagakan tarian. Macam-macam pola lantai tari dapat dilakukan dalam tarian tunggal, tarian berpasangan atau berkelompok. Meskipun, sebagian besar pola tari digunakan dalam tarian kelompok. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa tarian tunggal pun menggunakannya. Fungsi Pola Lantai dalam Seni Tari Pola lantai dalam seni tari memiliki fungsi untuk menata setiap gerakan tarian, membentuk komposisi saat pementasan tarian dan untuk menciptakan kekompakan antar penari satu dengan yang lainnya. Dengan adanya pola lantai ini, tarian yang dipentaskan akan menjadi lebih indah dan menarik untuk disaksikan. Tujuan Pola Lantai dalam Seni Tari Tujuan menguasai pola lantai yaitu memudahkan penari untuk melakukan perpindahan gerak, dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan demikian, setiap penari akan mengetahui area mana yang akan dilaluinya tanpa harus khawatir mengganggu penari lain atau bahkan bertabrakan penari Pola Lantai dalam Seni Tari Gambar Via sanjayaopsPada dasarnya, pola lantai dalam seni tari terbagi menjadi dua, yaitu garis lurus dan melengkung. Kemudian, garis lurus terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu vertikal, horizontal dan diagonal. Namun, seiring perkembangan zaman, macam-macam pola lantai juga mengalami pengembangan. Misalnya saja pada pola lantai garis lurus yang mengalami perkembangan berupa penambahan pola lantai lain, yaitu segitiga, segi empat, segi lima, dan zig-zag. Sedangkan untuk pola lantai melengkung juga mengalami penambahan bentuk, misalnya seperti lengkung ke depan, melengkung ke belakang, lingkaran, dan angka delapan. Untuk lebih jelasnya, cermati ulasan berikut ini 1. Pola Lantai Lurus VertikalSeperti namanya, pola lantai lurus vertikal yaitu pola lantai yang lurus dan memanjang. Para penari yang jumlahnya lebih dari satu orang akan membentuk susunan atau formasi lurus, baik dilihat dari depan ke belakang maupun umumnya, pola lantai lurus vertikal ini digunakan dalam tari klasik karena pola lurus ini akan memberikan kesan yang sederhana, namun tetap kuat. Beberapa contoh tarian daerah yang menggunakan pola lantai jenis ini yaitu Tari yospan dari PapuaTari serimpi dari tarian Jawa TengahTari baris cengkedan dari BaliTari pasambahan dari Sumatera Pola Lantai HorizontalPada dasarnya, pola lantai horizontal ini hampir sama seperti pola lantai lurus vertikal, yaitu berupa pola lantai bergaris lurus. Namun, pada pola lantai horizontal, bentuk barisannya yaitu dari kiri ke kanan maupun sebaliknya dari kanan ke beberapa penafsiran mengenai makna dari pola lantai horizontal ini. Salah satunya menyebutkan bahwa pola horizontal melambangkan ikatan antara manusia satu dengan manusia yang lainnya, yaitu sebagai makhluk sosial. Dimana setiap manusia pasti akan membutuhkan bantuan dari manusia Juga 15 Merk Kemeja Pria Branded dan Terbaik untuk Tampil BerkelasBeberapa contoh tarian yang menggunakan pola lantai horizontal yaitu tari Saman dari Aceh dan tari Indang dari Sumatera Pola Lantai DiagonalPola lantai diagonal yaitu pola lantai yang membentuk garis menyudut ke kiri atau ke kanan. Pola lantai ini akan memberikan kesan yang dinamis namun tetap kokoh untuk para penontonnya. Beberapa contoh tarian daerah yang menggunakan pola lantai diagonal yaitu Tari pendet dari BaliTari gending Sriwijaya dari Sumatera SelatanTari sekapur sirih dari Pola Garis MelengkungSama seperti namanya, pola garis melengkung akan membentuk lengkungan-lengkungan dalam pola lantainya. Pola lantai garis melengkungkan ini terdiri dari tiga macam yaitu garis huruf U, pola lingkaran, lengkung ular, dan angka mengenai pola lantai ini yaitu akan memberikan kesan yang lembut tetapi lemah. Umumnya, pola ini banyak digunakan dalam tarian tradisional dan tarian rakyat. Contoh tariannya yaitu Tari piring dari Sumatera BaratTari randai dari Sumatera BaratTari mabadong Toraja dari Sulawesi UtaraPentingnya Memahami Pola Lantai Pada Tari Dengan memahami pola lantai dalam menari akan membantu penari dalam melakukan gerakan tarian. Penari juga diharapkan mampu untuk mengatur jarak dengan penari lainnya, sehingga mencegah bertabrakan maupun kesalahan lainnya. Selain hal di atas, terdapat beberapa keuntungan dari memahami pola lantai. Diantaranya yaitu 1. Menjaga setiap penari agar tidak bertabrakanMemahami pola lantai dengan baik akan terhindar dari kesalahan dalam menari, seperti bersinggungan atau bahkan bertabrakan antar penari. Dengan pola lantai inilah, setiap penari akan memiliki garis yang akan dilaluinya masing-masing. Sehingga tidak akan mungkin seorang penari merebut garis penari lain yang akan menyebabkan terjadi tabrakan antar tarian pasti memiliki gerakan yang banyak. Misalnya saja pada tari tradisional, jika tidak menggunakan pola lantai maka akan bisa menyebabkan benturan antar Membantu Penari dalam menentukan gerakan selanjutnyaSaat penari berpindah dari area satu ke area lainnya, maka geraka tangan, kaki, dan anggota badan pun akan berbeda juga. Oleh karena itu, dengan adanya pola lantai ini, penari akan terbantu dalam menentukan gerakan seperti apa yang akan dilakukan Penari lebih energikPemahaman dan pengaplikasian pola lantai dalam pementasan tari akan membuat penari terkesan lebih menarik dan energik. Coba saja bayangkan, jika pementasan tarian tanpa pola lantai? Pasti akan berantakan. Namun, dengan adanya pola lantai inilah yang akan memberikan kesan yang lebih teratur, enak dipandang, dan Juga Apa saja alat sablon? Inilah Alat Dan Cara Sablon Kaos Manual4. Menciptakan kekompakanPemahaman pola lantai yang baik antar penari akan menciptakan kekompakan saat mementaskan tarian. Karena setiap penari akan terlihat bergerak secara leluasa dan kompak tanpa adanya komunikasi secara verbal. Semua gerakan dalam tari telah diatur melalui pola lantai yang diciptakan oleh Ciri Khas Suatu TarianDengan adanya pola lantai akan memberikan suatu karakteristik atau ciri khas dari sebuah tarian. Dengan demikian, penonton akan lebih mudah dalam mengetahui ciri khas tarian melalui pola lantai yang Tarian Yang Menggunakan Pola 1. Pola Lantai Tari Bedhaya SemangTari yang berasal dari Jogjakarta ini tergolong dalam jenis tari klasik. Tari Bedhaya Semang memiliki pola lantai dengan makna-makna tertentu. Contoh dari pla lantai yang digunakan dalam tarian ini yaitu gawang perang, gawang jejer wayang, gawang kalajengking, dan gawang Tari Bedhaya Semang, salah satu pola lantai yang paling banyak dikenal yaitu rakit lajur. Makna dari pola lantai ini yaitu menggambarkan tentang lima unsur yang terdapat dalam diri manusia, yaitu rasa, cahaya, sukma, nafsu dan Pola Lantai Tari Jaran KepangTak hanya tari Bedhaya Semang, tari Jaran Kepang juga berasal dari Jogjakarta. Jika dilihat dari koreografinya, tarian ini termasuk ke dalam tarian rakyat yang memiliki pola lantai gabungan antara unsur lurus dan lengkung. Pola lantai yang digunakan dalam tari Jaran Kepang diantaranya yaitu pola melingkar, garis horizontal, dan garis lurus ke Pola Lantai Tari KecakTarian yang berasal dari Bali ini dimainkan oleh puluhan laki-laki yang duduk berbaris secara melingkar. Kemudian mereka akan menyerukan kata Cak dengan irama tertentu sambil mengangkat tangan ke atas dan digerakkan secara serempak. Dalam filosofinya, selain mengandung unsur agama, lambaian yang serempak ini memiliki makna kerukunan dan kebersamaan dalam Juga 13+ Jenis-Jenis Patung berdasarkan Fungsi, Bentuk + ContohnyaDengan melihat posisi penari yang duduk melingkar, maka dapat disimpulkan bahwa tarian ini menggunakan pola lantai garis melengkung yang membentuk garis Pola Lantai Tari PendetTarian dari Bali ini lahir saat ada ritual sakral Odalan di pura dengan cara memendet. Saat pendeta Hindu membacakan mantra, maka mereka akan memendet. Pola lantai dalam tari pendet berupa huruf V, pola lantai lurus dan menghadap ke kanan atau ke kiri. Pola lantai tersebut lebih sederhada daripada tarian pendet Pola Lantai Tari SamanTari Saman ini berasal dari Suku Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam. Pola lantai yang digunakan dalam Tari Saman yaitu pola haorizontal berupa garis lurus mendatar ke samping. Filosofi pola ini yaitu sebagai lambing hubungan antara sesame manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama Pola Lantai Tari IndangTarian ini berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat. Tari Indang dipentaskan secara berkelompok sehingga membutuhkan panggung yang cukup luas. Pola yang dipakai dalam tarian Indang yaitu pola garis horizontal, dimana penari akan membentuk garis lurus ke samping. Pola tari indang ini didasarkan pada nilai-nilai persatuan7. Pola lantai Tari Seudati Tari yang berasal dari Aceh ini biasanya ditarikan oleh sekelompok pria dengan diiringi lantunan syair dan hentakan para penari. Pola lantai yang digunakan pada tari Seudati yaitu berupa pola lurus, pola segitiga, pola segi empat, pola segi empat silang, pola zig-zag, pola berbentuk huruf U, dan pola berbentuk huruf Pola Lantai Tari Sekapur SirihTari Sekapur Sirih ini berasal dari Jambi. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu-tamu kebesaran di Propinsi Jambi. Tari Sekapur Sirih ini ditarikan oleh, dan 3 penari laki-laki, 9 penari perempuan, 1 pembawa paying, dan 2 pengawal. Pola lantai yang digunakan dalam tari Sekapur Sirih ini membentuk huruf V diagonal atau berbentuk segitiga yang merupakan hasil pengembangan dari pola lantai garis Pola Lantai Tari PiringTari yang melibatkan atraksi piring ini berasal dari daerah Minangkabau, Sumatra Barat. Para penari akan menari dengan mengayunkan piring yang mengikuti gerakan yang cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tanganPola lantai yang digunakan dalam tari piring yaitu berbaris, horizontal, vertical, lingkaran besar dan kecil, spiral, serta penempatan level bawah, level sedang, dan level atas yang disertai dengan pembagian beberapa Pola Lantai Tari AndunTari Andun yang berasal dari Bengkulu ini dipentaskan pada acara perkawinan. Sehingga para penarinya kebanyakan adalah para bujangan dan gadis-gadis yang secara berpasangan akan menari dengan iringan musik lantai yang digunakan dalam tari Andun yaitu melingkar yang merupakan hasil pengembangan dari pola lantai dasar melengkung. Para penari akan membentuk lingkaran dengan makna agar orang yang ada di dalam lingkaran penari akan saling Pola Lantai Tari TandakTari yang berasal dari Riau dan Kepulauan Riau ini tergolong tari pergaulan yang dimainkan oleh pria dan wanita. Mereka akan menggunakan busana tradisional melayu dan diiringi alunan khas dan syair pantun yang saling berbalas dalam tahu perkembangan seputar lifesryle, kunjungi lantai yang digunakan dalam tari Tandak yaitu berupa percampuran antara lurus, lingkaran, dan zig-zag. Tari ini diawali dengan peserta yang saling berhadapan membentuk sebuah lingkaran, kemudian saling melangkahkan kaki dan menghentakkan kaki ke tanah atau Pola Lantai Tari Tambun dan BungaiTarian ini berasal dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Dalam tarian Tambun dan Bungai berisi jiwa kepahlawanan dari dua orang tokoh yang bernama Tambun dan Bungai dalam mengusir musuh yang akan merebut hasil bumi rakyat. Pola lantai yang digunakan dalam tari Tambun dan Bungai yaitu berupa percampuran antara garis lurus horizontal dan zig macam-macam pola lantai beserta penjelasan dan contohnyaSemoga ulasan di atas mengenai macam-macam pola lantai dapat bermanfaat bagi sobat yang sedang memelajari pola lantai dalam seni tari. Dapat disimpulkan bahwa pola lantai memegang peran yang penting dalam mementaskan sebuah tarian. Sekian dan terima kasih atas kunjungannya.
Tari Gending Sriwijaya menjadi salah satu ikon budaya yang berasal dari kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Disamping tarian khas lainnya yaitu tari Tanggai. Tarian ini termasuk tari berkelompok yang ditarikan oleh sembilan orang penari dengan berbagai peranan berbeda. Dari sinopsis gerakannya, tari Gending Sriwijaya menyimpan sejarah dan makna mendalam tentang kegemilangan Kerajaan Sriwijaya dan besarnya pengaruh ajaran Budha di masa itu. Salah satu ciri khas yang mencolok dari tari gending sriwijaya ini adalah kemegahan kostumnya dengan dominansi warna merah dan ornamen emas. Nah bagaimana detailnya? Simak terus ulasan dan gambarnya di bawah ini, ya! sanggarmusi Asal usul tari Gending Sriwijaya bermula dari permintaan pemerintah Jepang tahun 1942 untuk dibuatkan lagu dan tari penyambutan tamu yang khas dari Sumatera Selatan. Realisasi pembuatannya mulai dilakukan pada Oktober 1943 oleh seorang wartawan sekaligus sastrawan yang bernama Nuntjik atas perintah Letnan Kolonel Shida. Nuntjik kemudian berkolaborasi dengan komposer yang memiliki nama Ahmad Dahlan Mahibat jebolan toneel Bintang Berlian untuk menata musik sekaligus menuliskan teks lagu tersebut. Setelah selesai, syairnya disempurnakan kembali oleh Nuntjik dan diberikan judul Gending Sriwijaya. Penggarapan selanjutnya beralih ke pembuatan ragam gerak tarian, properti, desain baju dan tata rias yang di-handle oleh Miss Tina Haji Gung dengan bantuan Sukaenah A. Rozak, Akib serta R. Husin Natodorejo. Berbagai gerakan tari Gending Sriwijaya merupakan intisari dari unsur adat Batanghari Sembilan yang merujuk pada Palembang dan Sumatera Selatan sebagai asal daerah tariannya, kemudian dipadukan dengan gerak budhisme. Oleh karena itu, nilai budaya dalam tari Gending Sriwijaya ini sangat kental berkaitan dengan adat istiadat Palembang. Pementasan tari Gending Sriwijaya pertama kali dilakukan pada 2 Agustus 1945 di halaman Majid Agung Palembang untuk menyambut kedatangan Moh. Syafei dan Djamaludin Adi Negoro dari Bukit Tinggi. Keunikan, Filosofi dan Fungsi sanggarmusi Tari Gending Sriwijaya ditampilkan dengan vibes positif penuh keceriaan, keramahan dan penghormatan. Oleh karenanya tari Gending Sriwijaya ini difungsikan sebagai tarian sambut pada acara penting, beberapa upacara adat seperti pernikahan, serta menjadi media daya tarik wisata dan icon cultural dari Palembang. Setiap gerakan pada tarian ini memiliki filosofi dan makna yang berhasil ditampilkan untuk story telling nilai kehidupan manusia terhadap Tuhan, sekaligus merekonstruksi kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Keunikan yang sangat khas dari gerakan tari Gending Sriwijaya ini adalah ketika menjentikkan ibu jari dan jari tengah sesuai melakukan gerakan saling melepas sesuai ketukan irama. Hal ini mengandung filosofi bahwa masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan secara umum merupakan seseorang yang disiplin, pekerja keras dan kuat. Tarian ini juga menunjukkan ketaatan kepada Tuhan dari gerakan sembah, serta sikap hormat dan bertoleransi terhadap sesama yang diwujudkan dalam gerakan sembah berdiri. Selain itu, perlengkapan sekapur sirih juga memiliki makna yang mendalam. Misalnya sirih yang melambangkan sikap rendah hati dan tidak merugikan pihak lain dilihat dari cara hidupnya. Kemudian pinang yang berbatang lurus tanpa ranting menunjukkan budi pekerti dan loyalitas tinggi. Serta komponen gambir yang harus melalui pemrosesan terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa digunakan untuk menginang bersama sirih menjadi simbol kesabaran dan pantang menyerah dalam melalui proses mencapai kesuksesan. Dengan demikian, jika dirangkum nilai moral dan nilai budaya dalam tarian Gending Sriwijaya ini terdiri dari sifat tawakal, peduli, rendah hati, kerja sama, rukun, sabar, setia, mandiri dan kuat. Jumlah Penari dan Formasi Tari sanggarmusi Tari Gending Sriwijaya merupakan salah satu seni tari tradisional yang berasal dari Palembang. Tarian ini ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, 3 penari laki, serta seseorang yang menyanyikan lagu Gending Swijiaya sehingga total talent-nya ada 13 orang. Penari perempuan yang berjumlah sembilan ini merupakan penari inti sebagai perlambang Batanghari Sembilan atau sembilan sungai di kawasan Sumatera Selatan. Selain itu, jumlah ganjil ini juga merupakan simbol kesatuan dengan satu pemimpin, sebagai representasi sikap batin manusia di dunia yang dikendalikan oleh satu kekuatan Tuhan Yang Maha Esa. Satu penari berada di formasi paling depan membawa tepak berisi berbagai sekapur sirih, yang akan diberikan kepada para tamu sebagai ungkapan hormat sekaligus ucapan selamat datang. Keunikannya, masing-masing penari Gending Sriwijaya memiliki formasi tempat dan busana berbeda untuk setiap perannya. Formasi tersebut terbagi menjadi satu penari utama yang berada di urutan paling depan dengan membawa properti tepak, dua orang penari dengan peran membawa peridon, serta enam penari pendamping yang berada di sisi kanan dan kiri. Kemudian secara opsional formasi penari prianya membawa payung, dua orang dengan properti tombak, dan satu orang lagi yang menyanyikan lagu Gending Sriwijaya. Namun pada pertunjukan di dalam ruangan biasanya penari tambahan ini tidak ditampilkan. Ragam Gerak A. Gerakan Tari Awal 1. Sembah Gerakan ini pada tari Gending Sriwijaya dilakukan dalam dua jenis yaitu sembah dan sembah berdiri. Sembah berdiri dilakukan melalui gerakan tangan menangkup, kedua kaki berjinjit, dan posisi badan meredah yang disertai dagu sedikit menunduk. Gerakan sembah ini bermakna penghormatan kepada Tuhan dan sikap saling hormat menghormati sesama manusia. 2. Jalan Keset Saat melakukan jalan keset, kaki sebelah kanan digeser atau istilahnya ngeset ke arah depan sedikit menyerong ke kanan. Kaki kiri berjinjit dengan tangan diposisikan pada gerakan sembah. 3. Kecubung sukainahsriwijaya Gerakan kecubung pada gerak awal tari terdiri dari kecubung berdiri di bawah kanan dan kiri, serta kecubung berdiri atas kiri dan kanan. Gerakan kecubung dilakukan dengan menyilang tangan lalu mengayunkannya sehingga membentuk pola lingkaran. Posisi kecubung terbagi menjadi kecubung atas kiri dan kanan yang masing-masing perubahan pose ditandai dengan menjentikkan jari. 4. Elang Terbang sukainahsriwijaya Gerakan elang terbang dimulai dengan posisi kedua tangan menthang lalu diayun-ayun ke arah atas dan bawah sebanyak dua kali. Badan dalam posisi mendhak ketika gerakan ini dilakukan. B. Gerakan Tari Pokok 1. Elang Terbang Gerakan elang terbang juga dilakukan di gerakan tari pokok, dengan menambahkan gerak elang terbang duduk yang tidak ada di gerakan tari awal. Gerak elang terbang ini menjadi lambang sikap kuat dan teguh pendirian dalam melakukan segala sesuatu dalam kehidupan sehari-hari. 2. Tutur Sabda sukainahsriwijaya Tangan dari posisi menyilang diubah menjadi kebar dengan arah kanan, diikuti ukel dan ditarik ke depan badan. Tangan kemudian berposisi sembah, dimana selama bergerak pandangan mata mengikuti arah gerakan tangan. 3. Berkumandang Gerakan berkumandang dalam tari Gending Sriwijaya merupakan simbolisasi ajakan kepada penonton untuk menjunjung tinggi kebenaran dan terus melakukan kebaikan. 4. Tabur bunga Pada gerakan tabur bunga ini, mulanya tangan pada posisi menyilang dan diikuti dengan gerak tangan kanan seperti sedang menabur bunga, sementara tangan kiri tetap di depan dada. Saat gerakan ini ditarikan, posisi badan penari ke depan, sedikit mundur ke belakang, tepat di tengah, rebah kayu ke arah belakang dan duduk bersimpuh. Gerakan tabur bunga dalam tari Gending Sriwijaya ini bermakna setiap ilmu sekecil apapun harus disebarluaskan kebermanfaatannya. 5. Borobudur sukainahsriwijaya Tangan yang mulanya disilangkan lalu di-kebar-kan ke arah belakang, diikuti gerak ukel ke depan, dibawa pada posisi tumpang taling, menjentik dan membawa tangan kembali ke tengah. 6. Tafakur Gerakan tafakur dilakukan dengan memosisikan jari jari tangan membentuk lamabng Tri Murti. Gerak ini sebagai filosofi bahwa manusia diwajibkan berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa. 7. Siguntang Mahameru sukainahsriwijaya Gerkaan siguntang mahameru dilakukan dengan menyilangkan tangan yang kemudian dibawa ke samping badan. Tangan kanan diletakkan di atas kepala dan memosisikan tangan kiri di depan dada, lalu menghadap ke arah sebaliknya dengan menjentikkan jari saat perpindahan posisi. 8. Ulur Benang Gerak ular benang ditandai dengan tangan menyilang yang diikuti ayunan tangan seperti ketika mengulur benang. Gerakan ulur benang merepresentasikan budaya menenun songket yang menjadi kebiasaan perempuan di daerah Palembang. C. Gerakan Tari Akhir 1. Tolak Bala Gerakan tolak bala dilakukan sebagai simbolisasi penolakan terhadap segala sesuatu yang berdampak negatif terhadap kehidupan manusia. 2. Mendengar sukainahsriwijaya Saat gerakan mendengar, kedua tangan yang mulanya disilangkan lalu dibawa pada posisi tangan kanan ngiting dan diletakkan di bagian atas telinga kanan dengan tangan kiri tetap di depan dada. Badan diposisikan agak dicondongkan ke depan dan kepala sedikit menunduk. 3. Sembah Penutup sukainahsriwijaya Gerakannya dimulai dengan tangan menyilang, diikuti gerak ulur benang dalam posisi duduk, dilanjutkan tangan kanan melakukan gerakan kebar, ukel dan diakhiri dengan sembah. Pola Lantai sukainahsriwijaya Tari Gending Sriwijaya menggunakan kombinasi pola lantai lurus yang berkembang menjadi pola lantai garis V. Pada saat masuk ke area pertunjukan para penari membentuk formasi garis lurus. Selanjutnya bergerak dengan pola lantai garis membentuk huruf V dengan penari utama berada pada susunan paling depan. Interaksi dengan penonton dalam menghaturkan tepak dan peridon disatukan dengan gerakan tarian Gending Sriwijaya. Penjelasan Kostum dan Propertinya 1. Busana Aesan Gede sanggarmusi Desain baju aesan gede hanya digunakan oleh penari utama dalam tari Gending Sriwijaya. Merah dipilih sebagai warna primary hues yang merupakan warna pakaian adat khas yang berasal dari provinsi Sumatera Selatan. 2. Busana Aesan Paksakong rumelpalembang Aesan paksakong dikenakan oleh penari pendamping tari Gending Sriwijaya. Bajunya dibuat dari beludru tabur payet berbentuk baju kurung sebagai bagian budaya Melayu, sehingga tidak mengenakan kemben songket seperti aesan gede. Mahkotanya pun berbentuk lebih sederhana daripada pasangan mahkota dalam balutan kostum aesan gede. 3. Busana Teluk Belango melayupalembang Teluk belango merupakan baju yang dikenakan oleh penari pelengkap laki-laki pada tari Gending Sriwijaya. Merupakan setelan baju panjang dan celana panjang yang dipadukan dengan kain songket ataupun sarung songket. 4. Dodot rumelpalembang Dodot atau juga disebut dengan kemben adalah salah satu perpaduan Jawa pada tari Gending Sriwijaya. Bentuknya persegi panjang yang dikenakan melilit bagian dada sampai pinggang dengan cara angkinan. 5. Pending Surtia Ningsih 2013 Pending merupakan pengertian dari ikat pinggang para penari yang terbuat dari bahan dasar kuningan. Pending berbentuk untaian lempengan berbentuk persegi yang dipenuhi dengan ukiran berbagai motif tumbuhan dan hewan. Bagian depan pending berbentuk persegi enam dengan ukuran lebih besar. 6. Selendang Mantri sanggarmusi Selendang mantri yang dikenakan penari tari Gending Sriwijaya dibuat dari kain songket Palembang. Pemakaiannya bisa diikatkan ke pinggang langsung atau dikaitkan pada bagian pending. 7. Teratai samaracollections10 Teratai merupakan penutup dada yang dibuat dari kain beludru dengan aksen motif payet ataupun manik – manik. Teratai biasanya berwarna merah dengan payet berwarna keemasan sehingga terlihat sangat mewah. 8. Selempang Surtia Ningsih 2013 Selempang digunakan menyilang di luar busana yang dikenakan para penari tari Gending Sriwijaya, baik yang mengenakan aesan gede maupun aesan paksakong. Selempang terbuat dari kain beludru berukuan 15 x 150 cm dengan ornamen hias berupa lempengan berwarna keemasan yang diukir cantik. 9. Kalung Kebo Munggah gendingwedding Kalung kebo munggah atau tapak jajo ini bersusun tiga dengan bagian bawah berukuran paling besar. Memiliki warna emas dengan masing-masing bagian merupakan perlambang strata sosial kerajaan, dimulai dari raja di susunan paling atas. 10. Gelang gendingwedding Penari Gending Sriwijaya memakai tiga jenis gelang pada pergelangan tangannya. Nama gelang tersebut adalah gelang gepeng berwujud pipih, gelang sempuru berwujud seperti duri pada kulit durian dan gelang kano berwujud bulat dengan ornamen ukir. 11. Kelat Bahu gendingwedding Kelat bahu pada tari Gending Sriwijaya berbentuk gelang dengan hiasan berbentuk burung. Warnanya keemasan dan dipasangkan di bagian bahu pada lengan kanan maupun kiri. 12. Tanggai elpizo_alia_photovideo Tanggai merupakan aksesoris yang terbuat dari bahan kuningan, perak atau logam lain. Tanggai ini dipasang pada ujung jari untuk membuat jari-jari penari lebih lentik dan manis. Uniknya, tanggai hanya dipakaikan pada jari manis, telunjuk, kelingking dan jari tengah baik di tangan kanan maupun tangan kiri. 13. Kasuhun sukainahsriwijaya/ Kasuhan merupakan aksesoris hiasan kepala yang dibuat dari kuningan, perak atau logam berwarna keemasan lain. Kasuhun dilengkapi dengan ornamen burung garuda di bagian tengah. Kasuhan ini hanya digunakan oleh penari utama tari Gending Sriwijaya. 14. Pilis rumelpalembang Pilis juga merupakan hiasan kepala serupa kasuhan tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan sederhana. Kalis hanya digunakan oleh para penari pendamping dalam tari Gending Sriwijaya. 15. Tanjak yusmanpilus Tanjak merupakan penutup kepala yang dikenakan penari laki-laki tari Gending Sriwijaya. Tanjak terbuat dari bahan kain songket berbentuk persegi panjang kemudian dibentuk mengelilingi kepala dengan bentuk mengerucut di bagian depan. 16. Sanggul Malang Surtia Ningsih 2013 Tata rambut hairdo para penari perempuan Gending Sriwijaya mengenakan sanggul malang. Sanggul malang ini dilengkapi dengan berbagai aksesoris berwarna keemasan. 17. Cempako dan Beringin samaracollections10 Aksesoris di atas sanggul malang terdiri dari cempako yang berbentuk bunga dan dikombinasikan dengan beringin dalam satu set. 18. Kelapo Tandan Surtia Ningsih 2013 Kelapo tandan juga merupakan hiasan kepala yang ditancapkan pada sanggul berbentuk bunga dan daun dalam satu set. Kelapo tandan ini merupakan perlambang kasih sayang dan gotong royong. 19. Bunga Rampai rumelpalembang Bunga rampai merupakan hiasan kepala bagian belakang yang menggunakan roncean bunga dengan perpaduan warna kuning, merah dan hijau. 20. Tebeng triasihkrisna. Tebeng adalah roncean bunga yang biasanya adalah jenis bunga melati. Tebeng dikenakan di sisi kanan dan kiri mengait pada karsuhun. 21. Anting Susun Tiga Surtia Ningsih 2013 Penari menyematkan anting bersusun tiga yang berbentuk bulan dan bintang sebagai hiasan telinga. 22. Sewet Songket sanggarmusi Sewet songket merupakan bawahan yang dikenakan oleh penari dengan motif lepus berdesain songket dengan benang emas penuh di seluruh kain. 23. Rumpak pondok_tenun Rumpak adalah kain songket khusus yang dikenakan oleh penari laki-laki Gending Sriwijaya dengan tumpal kain diposisikan di bagian belakang. Untuk penari yang sudah menikah, rumpak digunakan sampai di bawah lutut, sedangkan pada penari lajang dipakai sebatas lutut saja. 24. Tepak sanggarmusi Tepak merupakan sebuah wadah bertutup dengan berbentuk persegi yang terbuat dari bahan kayu. Dinding luar tepak diberikan ornamen hias berupa ukiran corak Palembang. Di dalam tepak ditempatkan beberapa cupu wadah yang lebih kecil yang masing-masing diisi sirih, kapur, pinang, gambir dan daun sirih untuk menginang. Isian tepak ini dikenal dengan nama sekapur sirih sebagi bentuk penghormatan sekaligus welcome drink yang akan diberikan kepada para tamu kehormatan. 25. Peridon sukainahsriwijaya Peridon atau disebut juga pridon adalah bagian dari perlengkapan tepak sebagai tempat sepahan. Bahan pembuatan peridon diambil dari jenis kuningan. 26. Payung mahligai_entertainmen_dancer Payung ini dibawa oleh salah seorang penari laki-laki sebagai pengawal penari utama ketika memberikan sekapur sirih dalam tepak kepada para tamu. Payung ini menjadi simbol kebesaran yang mampu memberikan perlindungan terhadap sosok kehormatan. 27. Tombak Surtia Ningsih 2013 Tombak juga merupakan salah satu properti tari Gending Sriwijaya yang dibawa oleh dua orang laki-laki dengan posisi di bagian kiri dan kanan belakang. Tombak digunakan sebagai lambang keperwiraan yang memberikan rasa aman. Tata Rias bedirudat Penari Gending Sriwijaya dilengkapi dengan riasan cantik corrective make-up untuk memunculkan kesan putri jelita yang anggun dan elegan. Ciri khas dari tata rias penari Gending Sriwijaya aalah menggunakan eye shadow berwarna cokelat atau hijau sebagai dasarnya. Musik dan Lagu Pengiring dewanti_twin Asalnya musik pengiring tari Gending Sriwijaya adalah menggunakan gamelan lengkap dengan kendang melayu, gong, bass, accordion dan biola yang kemudian diikuti oleh seorang yang membawakan lagu Gending Sriwijaya secara langsung. Namun, fungui tersebut sekarang sudah diantikan dengan tape recorder dengan tetap mempertahankan musik dan lagu yang sama. Adapun lirik lagu dari Gending Sriwijaya yang diciptakan oleh A. Dahlan Mahibat dengan berkolaborasi bersama Nuntjik tersebut ditampilkan pada uraian di bawah ini. Dari berbagai foto yang ditampilkan di atas, terlihat sekali betapa indah dan ikoniknya tari Gending Sriwijaya yang berasal dari Palembang ini. Terlepas dari segala polemik yang menyertainya, semoga tari Gending Sriwijaya ini tetap bertahan dari gerusan zaman sampai di masa mendatang nanti.
Tari Gending Sriwijaya menjadi salah satu ikon budaya yang berasal dari kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Disamping tarian khas lainnya yaitu tari Tanggai. Tarian ini termasuk tari berkelompok yang ditarikan oleh sembilan orang penari dengan berbagai peranan berbeda. Dari sinopsis gerakannya, tari Gending Sriwijaya menyimpan sejarah dan makna mendalam tentang kegemilangan Kerajaan Sriwijaya dan besarnya pengaruh ajaran Budha di masa itu. Salah satu ciri khas yang mencolok dari tari gending sriwijaya ini adalah kemegahan kostumnya dengan dominansi warna merah dan ornamen emas. Nah bagaimana detailnya? Simak terus ulasan dan gambarnya di bawah ini, ya! Sejarah Tari Gending SriwijayaKeunikan, Filosofi dan FungsiJumlah Penari dan Formasi TariRagam Gerak A. Gerakan Tari Awal 1. Sembah2. Jalan Keset 3. Kecubung4. Elang TerbangB. Gerakan Tari Pokok 1. Elang Terbang 2. Tutur Sabda3. Berkumandang 4. Tabur bunga 5. Borobudur6. Tafakur 7. Siguntang Mahameru8. Ulur Benang C. Gerakan Tari Akhir 1. Tolak Bala 2. Mendengar3. Sembah PenutupPola LantaiPenjelasan Kostum dan Propertinya 1. Busana Aesan Gede2. Busana Aesan Paksakong3. Busana Teluk Belango4. Dodot5. Pending6. Selendang Mantri7. Teratai8. Selempang9. Kalung Kebo Munggah10. Gelang11. Kelat Bahu12. Tanggai13. Kasuhun14. Pilis15. Tanjak16. Sanggul Malang17. Cempako dan Beringin18. Kelapo Tandan19. Bunga Rampai20. Tebeng21. Anting Susun Tiga22. Sewet Songket23. Rumpak24. Tepak25. Peridon26. Payung27. TombakTata RiasMusik dan Lagu Pengiring sanggarmusi Asal usul tari Gending Sriwijaya bermula dari permintaan pemerintah Jepang tahun 1942 untuk dibuatkan lagu dan tari penyambutan tamu yang khas dari Sumatera Selatan. Realisasi pembuatannya mulai dilakukan pada Oktober 1943 oleh seorang wartawan sekaligus sastrawan yang bernama Nuntjik atas perintah Letnan Kolonel Shida. Nuntjik kemudian berkolaborasi dengan komposer yang memiliki nama Ahmad Dahlan Mahibat jebolan toneel Bintang Berlian untuk menata musik sekaligus menuliskan teks lagu tersebut. Setelah selesai, syairnya disempurnakan kembali oleh Nuntjik dan diberikan judul Gending Sriwijaya. Penggarapan selanjutnya beralih ke pembuatan ragam gerak tarian, properti, desain baju dan tata rias yang di-handle oleh Miss Tina Haji Gung dengan bantuan Sukaenah A. Rozak, Akib serta R. Husin Natodorejo. Berbagai gerakan tari Gending Sriwijaya merupakan intisari dari unsur adat Batanghari Sembilan yang merujuk pada Palembang dan Sumatera Selatan sebagai asal daerah tariannya, kemudian dipadukan dengan gerak budhisme. Oleh karena itu, nilai budaya dalam tari Gending Sriwijaya ini sangat kental berkaitan dengan adat istiadat Palembang. Pementasan tari Gending Sriwijaya pertama kali dilakukan pada 2 Agustus 1945 di halaman Majid Agung Palembang untuk menyambut kedatangan Moh. Syafei dan Djamaludin Adi Negoro dari Bukit Tinggi. Keunikan, Filosofi dan Fungsi sanggarmusi Tari Gending Sriwijaya ditampilkan dengan vibes positif penuh keceriaan, keramahan dan penghormatan. Oleh karenanya tari Gending Sriwijaya ini difungsikan sebagai tarian sambut pada acara penting, beberapa upacara adat seperti pernikahan, serta menjadi media daya tarik wisata dan icon cultural dari Palembang. Setiap gerakan pada tarian ini memiliki filosofi dan makna yang berhasil ditampilkan untuk story telling nilai kehidupan manusia terhadap Tuhan, sekaligus merekonstruksi kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Keunikan yang sangat khas dari gerakan tari Gending Sriwijaya ini adalah ketika menjentikkan ibu jari dan jari tengah sesuai melakukan gerakan saling melepas sesuai ketukan irama. Hal ini mengandung filosofi bahwa masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan secara umum merupakan seseorang yang disiplin, pekerja keras dan kuat. Tarian ini juga menunjukkan ketaatan kepada Tuhan dari gerakan sembah, serta sikap hormat dan bertoleransi terhadap sesama yang diwujudkan dalam gerakan sembah berdiri. Selain itu, perlengkapan sekapur sirih juga memiliki makna yang mendalam. Misalnya sirih yang melambangkan sikap rendah hati dan tidak merugikan pihak lain dilihat dari cara hidupnya. Kemudian pinang yang berbatang lurus tanpa ranting menunjukkan budi pekerti dan loyalitas tinggi. Serta komponen gambir yang harus melalui pemrosesan terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa digunakan untuk menginang bersama sirih menjadi simbol kesabaran dan pantang menyerah dalam melalui proses mencapai kesuksesan. Dengan demikian, jika dirangkum nilai moral dan nilai budaya dalam tarian Gending Sriwijaya ini terdiri dari sifat tawakal, peduli, rendah hati, kerja sama, rukun, sabar, setia, mandiri dan kuat. Jumlah Penari dan Formasi Tari sanggarmusi Tari Gending Sriwijaya merupakan salah satu seni tari tradisional yang berasal dari Palembang. Tarian ini ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, 3 penari laki, serta seseorang yang menyanyikan lagu Gending Swijiaya sehingga total talent-nya ada 13 orang. Penari perempuan yang berjumlah sembilan ini merupakan penari inti sebagai perlambang Batanghari Sembilan atau sembilan sungai di kawasan Sumatera Selatan. Selain itu, jumlah ganjil ini juga merupakan simbol kesatuan dengan satu pemimpin, sebagai representasi sikap batin manusia di dunia yang dikendalikan oleh satu kekuatan Tuhan Yang Maha Esa. Satu penari berada di formasi paling depan membawa tepak berisi berbagai sekapur sirih, yang akan diberikan kepada para tamu sebagai ungkapan hormat sekaligus ucapan selamat datang. Keunikannya, masing-masing penari Gending Sriwijaya memiliki formasi tempat dan busana berbeda untuk setiap perannya. Formasi tersebut terbagi menjadi satu penari utama yang berada di urutan paling depan dengan membawa properti tepak, dua orang penari dengan peran membawa peridon, serta enam penari pendamping yang berada di sisi kanan dan kiri. Kemudian secara opsional formasi penari prianya membawa payung, dua orang dengan properti tombak, dan satu orang lagi yang menyanyikan lagu Gending Sriwijaya. Namun pada pertunjukan di dalam ruangan biasanya penari tambahan ini tidak ditampilkan. Ragam Gerak A. Gerakan Tari Awal 1. Sembah Gerakan ini pada tari Gending Sriwijaya dilakukan dalam dua jenis yaitu sembah dan sembah berdiri. Sembah berdiri dilakukan melalui gerakan tangan menangkup, kedua kaki berjinjit, dan posisi badan meredah yang disertai dagu sedikit menunduk. Gerakan sembah ini bermakna penghormatan kepada Tuhan dan sikap saling hormat menghormati sesama manusia. 2. Jalan Keset Saat melakukan jalan keset, kaki sebelah kanan digeser atau istilahnya ngeset ke arah depan sedikit menyerong ke kanan. Kaki kiri berjinjit dengan tangan diposisikan pada gerakan sembah. 3. Kecubung sukainahsriwijaya Gerakan kecubung pada gerak awal tari terdiri dari kecubung berdiri di bawah kanan dan kiri, serta kecubung berdiri atas kiri dan kanan. Gerakan kecubung dilakukan dengan menyilang tangan lalu mengayunkannya sehingga membentuk pola lingkaran. Posisi kecubung terbagi menjadi kecubung atas kiri dan kanan yang masing-masing perubahan pose ditandai dengan menjentikkan jari. 4. Elang Terbang sukainahsriwijaya Gerakan elang terbang dimulai dengan posisi kedua tangan menthang lalu diayun-ayun ke arah atas dan bawah sebanyak dua kali. Badan dalam posisi mendhak ketika gerakan ini dilakukan. B. Gerakan Tari Pokok 1. Elang Terbang Gerakan elang terbang juga dilakukan di gerakan tari pokok, dengan menambahkan gerak elang terbang duduk yang tidak ada di gerakan tari awal. Gerak elang terbang ini menjadi lambang sikap kuat dan teguh pendirian dalam melakukan segala sesuatu dalam kehidupan sehari-hari. 2. Tutur Sabda sukainahsriwijaya Tangan dari posisi menyilang diubah menjadi kebar dengan arah kanan, diikuti ukel dan ditarik ke depan badan. Tangan kemudian berposisi sembah, dimana selama bergerak pandangan mata mengikuti arah gerakan tangan. 3. Berkumandang Gerakan berkumandang dalam tari Gending Sriwijaya merupakan simbolisasi ajakan kepada penonton untuk menjunjung tinggi kebenaran dan terus melakukan kebaikan. 4. Tabur bunga Pada gerakan tabur bunga ini, mulanya tangan pada posisi menyilang dan diikuti dengan gerak tangan kanan seperti sedang menabur bunga, sementara tangan kiri tetap di depan dada. Saat gerakan ini ditarikan, posisi badan penari ke depan, sedikit mundur ke belakang, tepat di tengah, rebah kayu ke arah belakang dan duduk bersimpuh. Gerakan tabur bunga dalam tari Gending Sriwijaya ini bermakna setiap ilmu sekecil apapun harus disebarluaskan kebermanfaatannya. 5. Borobudur sukainahsriwijaya Tangan yang mulanya disilangkan lalu di-kebar-kan ke arah belakang, diikuti gerak ukel ke depan, dibawa pada posisi tumpang taling, menjentik dan membawa tangan kembali ke tengah. 6. Tafakur Gerakan tafakur dilakukan dengan memosisikan jari jari tangan membentuk lamabng Tri Murti. Gerak ini sebagai filosofi bahwa manusia diwajibkan berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa. 7. Siguntang Mahameru sukainahsriwijaya Gerkaan siguntang mahameru dilakukan dengan menyilangkan tangan yang kemudian dibawa ke samping badan. Tangan kanan diletakkan di atas kepala dan memosisikan tangan kiri di depan dada, lalu menghadap ke arah sebaliknya dengan menjentikkan jari saat perpindahan posisi. 8. Ulur Benang Gerak ular benang ditandai dengan tangan menyilang yang diikuti ayunan tangan seperti ketika mengulur benang. Gerakan ulur benang merepresentasikan budaya menenun songket yang menjadi kebiasaan perempuan di daerah Palembang. C. Gerakan Tari Akhir 1. Tolak Bala Gerakan tolak bala dilakukan sebagai simbolisasi penolakan terhadap segala sesuatu yang berdampak negatif terhadap kehidupan manusia. 2. Mendengar sukainahsriwijaya Saat gerakan mendengar, kedua tangan yang mulanya disilangkan lalu dibawa pada posisi tangan kanan ngiting dan diletakkan di bagian atas telinga kanan dengan tangan kiri tetap di depan dada. Badan diposisikan agak dicondongkan ke depan dan kepala sedikit menunduk. 3. Sembah Penutup sukainahsriwijaya Gerakannya dimulai dengan tangan menyilang, diikuti gerak ulur benang dalam posisi duduk, dilanjutkan tangan kanan melakukan gerakan kebar, ukel dan diakhiri dengan sembah. Pola Lantai sukainahsriwijaya Tari Gending Sriwijaya menggunakan kombinasi pola lantai lurus yang berkembang menjadi pola lantai garis V. Pada saat masuk ke area pertunjukan para penari membentuk formasi garis lurus. Selanjutnya bergerak dengan pola lantai garis membentuk huruf V dengan penari utama berada pada susunan paling depan. Interaksi dengan penonton dalam menghaturkan tepak dan peridon disatukan dengan gerakan tarian Gending Sriwijaya. Penjelasan Kostum dan Propertinya 1. Busana Aesan Gede sanggarmusi Desain baju aesan gede hanya digunakan oleh penari utama dalam tari Gending Sriwijaya. Merah dipilih sebagai warna primary hues yang merupakan warna pakaian adat khas yang berasal dari provinsi Sumatera Selatan. 2. Busana Aesan Paksakong rumelpalembang Aesan paksakong dikenakan oleh penari pendamping tari Gending Sriwijaya. Bajunya dibuat dari beludru tabur payet berbentuk baju kurung sebagai bagian budaya Melayu, sehingga tidak mengenakan kemben songket seperti aesan gede. Mahkotanya pun berbentuk lebih sederhana daripada pasangan mahkota dalam balutan kostum aesan gede. 3. Busana Teluk Belango melayupalembang Teluk belango merupakan baju yang dikenakan oleh penari pelengkap laki-laki pada tari Gending Sriwijaya. Merupakan setelan baju panjang dan celana panjang yang dipadukan dengan kain songket ataupun sarung songket. 4. Dodot rumelpalembang Dodot atau juga disebut dengan kemben adalah salah satu perpaduan Jawa pada tari Gending Sriwijaya. Bentuknya persegi panjang yang dikenakan melilit bagian dada sampai pinggang dengan cara angkinan. 5. Pending Surtia Ningsih 2013 Pending merupakan pengertian dari ikat pinggang para penari yang terbuat dari bahan dasar kuningan. Pending berbentuk untaian lempengan berbentuk persegi yang dipenuhi dengan ukiran berbagai motif tumbuhan dan hewan. Bagian depan pending berbentuk persegi enam dengan ukuran lebih besar. 6. Selendang Mantri sanggarmusi Selendang mantri yang dikenakan penari tari Gending Sriwijaya dibuat dari kain songket Palembang. Pemakaiannya bisa diikatkan ke pinggang langsung atau dikaitkan pada bagian pending. 7. Teratai samaracollections10 Teratai merupakan penutup dada yang dibuat dari kain beludru dengan aksen motif payet ataupun manik – manik. Teratai biasanya berwarna merah dengan payet berwarna keemasan sehingga terlihat sangat mewah. 8. Selempang Surtia Ningsih 2013 Selempang digunakan menyilang di luar busana yang dikenakan para penari tari Gending Sriwijaya, baik yang mengenakan aesan gede maupun aesan paksakong. Selempang terbuat dari kain beludru berukuan 15 x 150 cm dengan ornamen hias berupa lempengan berwarna keemasan yang diukir cantik. 9. Kalung Kebo Munggah gendingwedding Kalung kebo munggah atau tapak jajo ini bersusun tiga dengan bagian bawah berukuran paling besar. Memiliki warna emas dengan masing-masing bagian merupakan perlambang strata sosial kerajaan, dimulai dari raja di susunan paling atas. 10. Gelang gendingwedding Penari Gending Sriwijaya memakai tiga jenis gelang pada pergelangan tangannya. Nama gelang tersebut adalah gelang gepeng berwujud pipih, gelang sempuru berwujud seperti duri pada kulit durian dan gelang kano berwujud bulat dengan ornamen ukir. 11. Kelat Bahu gendingwedding Kelat bahu pada tari Gending Sriwijaya berbentuk gelang dengan hiasan berbentuk burung. Warnanya keemasan dan dipasangkan di bagian bahu pada lengan kanan maupun kiri. 12. Tanggai elpizo_alia_photovideo Tanggai merupakan aksesoris yang terbuat dari bahan kuningan, perak atau logam lain. Tanggai ini dipasang pada ujung jari untuk membuat jari-jari penari lebih lentik dan manis. Uniknya, tanggai hanya dipakaikan pada jari manis, telunjuk, kelingking dan jari tengah baik di tangan kanan maupun tangan kiri. 13. Kasuhun sukainahsriwijaya/ Kasuhan merupakan aksesoris hiasan kepala yang dibuat dari kuningan, perak atau logam berwarna keemasan lain. Kasuhun dilengkapi dengan ornamen burung garuda di bagian tengah. Kasuhan ini hanya digunakan oleh penari utama tari Gending Sriwijaya. 14. Pilis rumelpalembang Pilis juga merupakan hiasan kepala serupa kasuhan tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan sederhana. Kalis hanya digunakan oleh para penari pendamping dalam tari Gending Sriwijaya. 15. Tanjak yusmanpilus Tanjak merupakan penutup kepala yang dikenakan penari laki-laki tari Gending Sriwijaya. Tanjak terbuat dari bahan kain songket berbentuk persegi panjang kemudian dibentuk mengelilingi kepala dengan bentuk mengerucut di bagian depan. 16. Sanggul Malang Surtia Ningsih 2013 Tata rambut hairdo para penari perempuan Gending Sriwijaya mengenakan sanggul malang. Sanggul malang ini dilengkapi dengan berbagai aksesoris berwarna keemasan. 17. Cempako dan Beringin samaracollections10 Aksesoris di atas sanggul malang terdiri dari cempako yang berbentuk bunga dan dikombinasikan dengan beringin dalam satu set. 18. Kelapo Tandan Surtia Ningsih 2013 Kelapo tandan juga merupakan hiasan kepala yang ditancapkan pada sanggul berbentuk bunga dan daun dalam satu set. Kelapo tandan ini merupakan perlambang kasih sayang dan gotong royong. 19. Bunga Rampai rumelpalembang Bunga rampai merupakan hiasan kepala bagian belakang yang menggunakan roncean bunga dengan perpaduan warna kuning, merah dan hijau. 20. Tebeng triasihkrisna. Tebeng adalah roncean bunga yang biasanya adalah jenis bunga melati. Tebeng dikenakan di sisi kanan dan kiri mengait pada karsuhun. 21. Anting Susun Tiga Surtia Ningsih 2013 Penari menyematkan anting bersusun tiga yang berbentuk bulan dan bintang sebagai hiasan telinga. 22. Sewet Songket sanggarmusi Sewet songket merupakan bawahan yang dikenakan oleh penari dengan motif lepus berdesain songket dengan benang emas penuh di seluruh kain. 23. Rumpak pondok_tenun Rumpak adalah kain songket khusus yang dikenakan oleh penari laki-laki Gending Sriwijaya dengan tumpal kain diposisikan di bagian belakang. Untuk penari yang sudah menikah, rumpak digunakan sampai di bawah lutut, sedangkan pada penari lajang dipakai sebatas lutut saja. 24. Tepak sanggarmusi Tepak merupakan sebuah wadah bertutup dengan berbentuk persegi yang terbuat dari bahan kayu. Dinding luar tepak diberikan ornamen hias berupa ukiran corak Palembang. Di dalam tepak ditempatkan beberapa cupu wadah yang lebih kecil yang masing-masing diisi sirih, kapur, pinang, gambir dan daun sirih untuk menginang. Isian tepak ini dikenal dengan nama sekapur sirih sebagi bentuk penghormatan sekaligus welcome drink yang akan diberikan kepada para tamu kehormatan. 25. Peridon sukainahsriwijaya Peridon atau disebut juga pridon adalah bagian dari perlengkapan tepak sebagai tempat sepahan. Bahan pembuatan peridon diambil dari jenis kuningan. 26. Payung mahligai_entertainmen_dancer Payung ini dibawa oleh salah seorang penari laki-laki sebagai pengawal penari utama ketika memberikan sekapur sirih dalam tepak kepada para tamu. Payung ini menjadi simbol kebesaran yang mampu memberikan perlindungan terhadap sosok kehormatan. 27. Tombak Surtia Ningsih 2013 Tombak juga merupakan salah satu properti tari Gending Sriwijaya yang dibawa oleh dua orang laki-laki dengan posisi di bagian kiri dan kanan belakang. Tombak digunakan sebagai lambang keperwiraan yang memberikan rasa aman. Tata Rias bedirudat Penari Gending Sriwijaya dilengkapi dengan riasan cantik corrective make-up untuk memunculkan kesan putri jelita yang anggun dan elegan. Ciri khas dari tata rias penari Gending Sriwijaya aalah menggunakan eye shadow berwarna cokelat atau hijau sebagai dasarnya. Musik dan Lagu Pengiring dewanti_twin Asalnya musik pengiring tari Gending Sriwijaya adalah menggunakan gamelan lengkap dengan kendang melayu, gong, bass, accordion dan biola yang kemudian diikuti oleh seorang yang membawakan lagu Gending Sriwijaya secara langsung. Namun, fungui tersebut sekarang sudah diantikan dengan tape recorder dengan tetap mempertahankan musik dan lagu yang sama. Adapun lirik lagu dari Gending Sriwijaya yang diciptakan oleh A. Dahlan Mahibat dengan berkolaborasi bersama Nuntjik tersebut ditampilkan pada uraian di bawah ini. Dikala ku merindukan keluhuran dahulu kala Kutembangkan nyanyi dari lagu Gending Sriwijaya Dalam seni kunikmatkan lagi zaman bahagia Kuciptakan kembali dari kandungan Mahakala Sriwijaya dengan asrama agung Sang Mahaguru Tutur sabda dharmaphala satyakirti dharma kirti Berkumandang dari puncaknya Siguntang Maha Meru Menaburkan tuntunan suci Gautama Budha Sakti Borobudur candi pusaka zaman Sriwijaya Saksi luhur berdiri tegak kokoh sepanjang masa Memasyurkan Indonesia di Benua Asia Melambangkan keagungan sejarah nusa dan bangsa Taman sari berjenjang emas Perlak Syri Kesyatra Dengan Kolam Pualam bagai di Syorga Indralaya Taman Putri turunan Maharaja Syailendra Mendengarkan nyanyi Irama Lagu Gending Sriwijaya Dari berbagai foto yang ditampilkan di atas, terlihat sekali betapa indah dan ikoniknya tari Gending Sriwijaya yang berasal dari Palembang ini. Terlepas dari segala polemik yang menyertainya, semoga tari Gending Sriwijaya ini tetap bertahan dari gerusan zaman sampai di masa mendatang nanti.
– Tari gending sriwijaya berasal dari daerah Palembang, Sumatera Selatan merupakan salah satu ikon kesenian tari tradisional yang cukup populer. Biasanya di dalam setiap penampilannya, tari ini akan dibawakan oleh 9 orang penari dengan berbagai peran dilihat dari sinopsis gerakannya, tari ini memiliki catatan sejarah dan berbagai makna yang termuat di dalamnya. Umumnya tarian ini menceritakan tentang kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan termasuk besarnya pengaruh agama Budha ketika masa terdapat ciri khas yang cukup terlihat jelas, yakni dari tarian ini merupakan kemegahan kostumnya dengan didominasi warna merah dan ornamen apakah sebelumnya kalian sudah pernah melihat atau mencari tau informasi tentang tarian ini? Atau kalian membutuhkan informasi tentang tari ini untuk menjawab tugas kalian?Kalau begitu langsung sajalah kita masuk ke pembahasan dibawah sejarah tari gending sriwijaya yang berasal dari daerah Palembang ini bermula pada masa pemerintah Jepang pada tahun 1942 untuk dibuatkan lagu dan tari penyambutan khas dari Sumatera sendiri baru dilaksanakan pada Oktober 1943 oleh seorang wartawan dan sastrawan yang dikenal dengan nama Nuntjik berdasarkan perintah dari Letnan Kolonel kemudian melakukan kolaborasi dengan komposer yang bernama Ahmad Dahlan Mahibat, yakni seorang jebolan toonel Bintang Berlian sebagai penata musik serta menuliskan teks lagunya. Ahmad Dahlan kemudian menyelesaikan syairnya dan disempurnakan kembali oleh Nuntjik dan diberi judul Gending bentuk dari tarian ini beralih ke penggunaan ragam gerak tarian, properti, kostum dan tata rias yang ditangani oleh Miss Tina Haji Gung serta dibantu oleh Suakaenah A. Rozak, Akbar dan juga E. Husin bentuk ragam gerak yang ada di dalam tarian ini adalah intisari dari unsur adat Batanghari Sembilan. Hal ini merujuk pada Palembang dan Sumatera Selatan sebagai daerah asalnya, kemudian dikombinasikan lagi dengan gerak dari itulah, tarian ini sangat berkaitan erat dengan budaya istiadat masyarakat Palembang. Pertunjukan tari ini pertama kali dilakukan pada tanggal 2 Agustus 1945 di halaman Masjid Agung Palembang untuk menyambut kedatangan Moh. Syafei serta Djamaludin Adi Negoro di daerah Tari Gending SriwijayaTari kolase gending sriwijaya ini akan ditampilkan dengan nuansa positif penuh keceriaan, keramahan dan penghormatan. Oleh sebab itu, fungsi tari gending sriwijaya adalah sebagai penyambutan tamu dalam acara penting, seperti upacara adat, pernikahan dan sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke ragam gerakan yang ada di dalam tarian ini mengandung filosofi dan makna yang berhasil ditampilkan untuk menceritakan nilai kehidupan manusia terhadap Tuhan dan juga mengulang kisah kejayaan Kerajaan tari gending sriwijaya berupa ketika penari menjentikkan ibu jari dan jari tengah sesudah gerakan saling melepas sesuai ketukan irama. Filosofi yang terkandung didalamnya adalah bahwa masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan secara umum sangat disiplin, pekerja keras dan lain dari tari ini adalah menggambarkan ketaatan pada Tuhan yang bisa dilihat dari gerak sembah, sikap hormat dan bertoleransi terhadap sesama yang digambarkan dalam gerak sembah hanya itu saja, perlengkapan sekapur sirih ternyata memiliki makna yang sangat mendalam juga lo. Contohnya, memberikan gambaran sikap rendah hati dan tidak merugikan pihak lain jika dilihat dari cara pinang yang berbatang lurus tanpa ranting menandakan budi pakerti dan loyalitas tinggi masyarakat Sumatera Selatan. Untuk gambir sendiri masih membutuhkan pengolahan terlebih dahulu sebelum bisa digunakan untuk menginang bersama sirih memiliki makna kesabaran dan pantang menyerah untuk meraih dari semua penjelasan diatas, maka nilai moral dan budaya yang terkandung di dalam tarian gending sriwijaya berupa sifat tawakal, peduli, rendah hati, kerjasama, rukun, sabar, setia, mandiri dan Penari Dan Formasi TarianKesenian tari tradisional yang berasal dari Palembang ini biasanya akan dibawakan oleh 9 penari perempuan, 3 penari laki-laki dan juga 1 orang menyanyikan lagu gending penari perempuan berjumlah 9 adalah bagian inti yang menjadi melambangkan Batanghari Sembilan atau sembilan sungai yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Sementara jumlah ganjil juga menjadi simbol kesatuan dengan satu bentuk representasi sikap batin manusia di dunia yang dikendalikan oleh kekuatan Tuhan Yang Maha penari akan berada di formasi paling depan dengan membawa tepak berisikan sekapur sirih. Nantinya akan diberikan kepada para tamu sebagai bentuk ungkapan rasa hormat dan ucapan selamat di dalam tarian ini setiap penari mempunyai formasi tempat dan kostum yang berbeda setiap perannya. Formasi tersebut berupa, satu penari utama berada di posisi paling depan dengan membawa tepak, dua orang penari membawa peridon, enam penari pendamping berada di sisi kanan dan dari formasi tersebut, penari laki-laki akan membawa payung, dua orang membawa tombak, sedangkan untuk satu orang lagi menyanyikan lagu gending sriwijaya. Akan tetapi jika tari ini diadakan didalam ruangan, maka penambahan ini tidak akan Juga Tari Pendet BaliGerakan Tari Gending SriwijayaTerlepas dari fungsi dan posisi penari, lantas bagaimanakah gerak tari gending sriwijaya itu sendiri? Ragam gerakan tari gending sriwijaya dapat dibagi menjadi 3 macam, antara lain sebagai berikut1. Gerak Awal TarianSembahGerak sembah di dalam tari gending sriwijaya dilakukan dalam dua macam, yakni sembah dan sembah ini akan dilakukan dengan cara tangan mengkurap, kedua kaki berjinjit, dan posisi badan merendah dan diikuti lagu sedikit menunduk. Makna dari gerakan semabah ini berupa penghormatan kepada Tuhan dan sikap saling menghormati sesama KesetKetika melakukan gerakan ini, kaki kanan penari akan digeser atau istilah ngeset ke arah depan serta sedikit menyerong ke kanan. Sedangkan kaki kiri akan berjinjit dengan tangan diposisikan pada gerakan awal tarian berupa kecubung ini berupa berdiri di bawah kanan dan kiri, serta kecubung berdiri diatas kiri dan kanan. Biasanya gerakan ini dilakukan dengan menyilangkan tangan lalu diayunkan sehingga membentuk pola posisi kecubung dibagi menjadi kecubung atas kiri dan kanan yang setiap perubahan pose akan ditandai dengan menjentikkan TerbangGerakan ini akan diawali dengan posisi kedua tangan menthang, lalu diayun-ayunkan ke bagian atas dan bawah sebanyak dua kali. Untuk posisi badan penari akan mendhak ketika melakukan gerakan Gerak Pokok TarianElang TerbangSelain di gerakan awal, gerak elang terbang juga dilakukan di dalam tari pokok dengan ditambahkan gerakan elang duduk yang sebelumnya tidak ada di bagian awal. Gerakan ini menjadi lambang sikap kuat dan teguh pendirian dalam melakukan segala sesuatu dalam kehidupan SabdaGerakan ini dilakukan dengan posisi tangan menyilang diubah menjadi kembar dengan arah kanan, lalu diikuti oleh ukel dan ditarik ke depan badan. Posisi tangan kemudian sembah, dimana selama bergerak pandangan mata akan mengikuti arah gerakan ini pada tarian gending sriwijaya menjadi bentuk ajakan kepada penonton untuk menjunjung tinggi kebenaran dan terus melakukan perbuatan BungaGerakan tabur bunga ini pada awalnya posisi tangan menyilang dan diikuti gerak tangan kanan layaknya sedang menabur bunga, sedangkan tangan kiri tetap berada didepan dada. Ketika gerakan ini dilakukan, maka posisi badan penari ke depan, sedikit mundur ke belakang, tepat di tengah, rebah kayu ke arah belakang dan duduk tabur bunga di dalam tarian ini memiliki makna berupa setiap ilmu sekecil apapun harus diamalkan dan disebarluaskan tangan yang sebelumnya menyilang lalu disebarkan ke arah belakang, diikuti gerak ukel ke depan, kemudian diteruskan posisi tumpang taling, menjentik dan membawa tangan kembali ini dilakukan dengan cara memposisikan jari-jari tangan membentuk seperti lambang Tri Murti. Makna dari tafakur ini bahwa manusia diwajibkan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha MahameruSiguntang mahameru ini merupakan gerakan yang dilakukan dengan menyilangkan tangan lalu dibawa ke samping badan. Untuk tangan kanan penari akan diletakkan diatas kepala dan memposisikan tangan kiri di depan dada, diteruskan menghadap ke arah sebaliknya dengan menjentikkan jari ketika pindah BenangGerakan ini akan dimulai dengan cara tangan menyilang, diikuti ayunan tangan layaknya sedang mengulur benang. Gerak ini menggambarkan kegiatan menenun songket yang menjadi kebiasaan perempuan Gerak Akhir TarianTolak BalaGerakan ini biasanya dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap segala sesuatu yang bersifat negatif terhadap kehidupan melakukan gerakan mendengar, kedua tangan yang awalnya disilangkan kemudian dibawa pada posisi tangan kanan ngiting serta diletakkan di bagian atas telinga kanan dengan tangan kiri masih berada di depan dada. Sedangkan untuk posisi badan penari agak condong ke dan kepala sedikit PenutupGerak sembah penutup ini akan diawali dengan tangan menyilang, diikuti gerakan ulur benang dalam posisi duduk. Selanjutnya tangan kanan akan melakukan gerakan kebar, ukel dan diakhiri dengan Dan Properti Tari Gending Sriwijaya1. Busana Aesan GedeKostum tari gending sriwijaya berupa aesan gede ini hanya dipakai oleh penari utama dalam tari gending sriwijaya. Warna merah disini dipilih untuk dijadikan warna primer hues yang merupakan warna pakaian adat khas Provinsi Sumatera Busana Aesan PaksakongKostum aesan paksakong ini biasanya akan dipakai oleh penari pendamping pada tarian gending sriwijaya. Bahan untuk pembuatan baju ini adalah kain beludru tabur payet berbentuk layaknya baju kurung sebagai budaya karena itu tidak menggunakan kemben songket layaknya aesan gede. Bentuk mahkotanya juga cukup sederhana jika dibandingkan pasangan mahkota balutan kostum aesan Busana Teluk BelangoTeluk bango adalah kostum yang biasanya akan dipakai oleh penari laki-laki pada tarian ini. Bentuknya berupa setelan baju panjang dan celana panjang serta dikombinasikan dengan kain songket ataupun sarung DodotProperti dodot ini biasa disebut dengan kemben yang merupakan perpaduan budaya Jawa pada gending sriwijaya. Bentuk dari dodot sendiri adalah persegi panjang yang biasa digunakan untuk melilit dada hingga PendingNama pending sendiri merupakan sebutan untuk properti semacam ikat pinggang yang terbuat dari bahan dasar kuningan. Bentuknya seperti untaian lempengan persegi yang dipenuhi dengan ukiran berbagai motif tumbuhan dan hewan, serta di bagian depan berbentuk persegi enam dengan ukuran lebih Selendang MerantiProperti selendang mantri ini biasa digunakan oleh penari tari gending sriwijaya yang terbuat dari kain songket Palembang. Cara penggunaannya akan diikatkan ke pinggang serta dikaitkan pada bagian TerataiTeratai disini bukanlah bunga, melainkan penutup dada yang dibuat dari kain beludru dengan aksen motif payet atau manik-manik, Properti ini biasanya memiliki warna yang beragam, mulai dari keemasan membuatnya semakin SelempangSelempang pada tarian ini digunakan untuk menyilang diluar kostum yang dipakai oleh para penari, baik yang memakai aesan gede ataupun aesan paksakong. Bahan pembuatan selempang sendiri adalah dari kain beludru berukuran 15 x 150 cm dengan ornamen hias berupa lempengan berwarna keemasan yang Kalung Kebo MunggahKalung ini biasa juga disebut sebagai tapak ijo yang memiliki susun tiga dengan bagian bawah berukuran paling besar. Biasanya berwarna keemasan dengan setiap bagian merupakan perlambangan strata sosial kerajaan, dimulai dari raja susunan paling GelangTerdapat 3 jenis gelang yang biasanya dipakai oleh para penari gending sriwijaya. Nama dari semua gelang tersebut berupa gelang gepeng bentuk pipih, gelang sempuru berbentuk seperti kulit durian, serta gelang kano bentuknya bulat dengan ukiran.11. Kelat BahuBentuk dari kelat bahu yang digunakan penari gending sriwijaya hampir mirip dengan burung. Untuk warnanya keemasan serta digunakan pada bagian lengan bahu kanan ataupun TanggaiProperti tanggai ini dibuat dari bahan kuningan, perak atau logam lainnya yang digunakan pada ujung jari supaya jari penari lebih lentik dan manis. Namun uniknya, properti ini hanya digunakan pada jari manis, telunjuk, kelingking dan jari tengah, baik kanan atau KasuhunKasuhun sendiri merupakan sejenis hiasan kepala yang dibuat dari bahan kuningan, perak atau logam berwarna emas lainnya. Properti ini akan dilengkapi dengan ornamen burung garuda pada bagian tengah, serta dipakai oleh penari utama PilisSama seperti kasuhun, pilis juga berupa hiasan kepala namun mempunyai ukiran yang lebih kecil dan sederhana. Properti ini hanya digunakan oleh penari pendamping dalam tarian gending TanjakTanjak ini sebenarnya masih satu jenis dengan dua properti sebelumnya, biasanya akan dipakai oleh penari laki-laki. Bahan pembuatan tarian ini adalah dari kain songket berbentuk persegi panjang, lalu dibentuk mengelilingi kepala serta mengerucut di bagian Sanggul MalangMaksud dari sanggul malang ini adalah tatanan rambut penari perempuan tari gending sriwijaya. Sanggul ini akan dilengkapi dengan berbagai aksesoris yang cenderung berwarna ini juga akan diberi tambahan dari cempako yang berbentuk bunga serta dikombinasikan dengan beringin dalam satu Kelapo TandanProperti ini berupa hiasan kepala yang ditancapkan di bagian sanggul berbentuk bunga dan daun dalam satu kesatuan. Makna dari properti ini adalah lambang dari kasih sayang dan semangat gotong Bunga RampaiBunga rampai adalah hiasan penari pada bagian kepala belakang yang terdiri dari roncean bunga dengan perpaduan warna kuning, merah dan itu ada juga roncean bunga melati yang biasa dipakai pada bagian sisi kanan dan kiri mengait pada Anting Susun TigaPara penari juga akan menggunakan anting susun tiga yang bentuknya mirip bulan dan bintang sebagai hiasan Sewet SongketSongket ini merupakan kostum bawahan yang digunakan oleh para penari dengan motif lepus desain songket dengan benang emas penuh di semua bagian.21. RumpakRumpak sendiri merupakan kain songket khusus yang dipakai oleh penari laki-laki dengan tumpal kain diposisikan di belakang. Untuk penari yang sudah menikah, rumpak ini dipakai hingga mencapai bawah lutut, sedangkan bagi yang masih lajang cukup sebatas lutut TepakProperti ini berupa sebuah wadah bertutup dengan bentuk persegi yang dibuat dari bahan kayu. Bagian luar tepak ini akan diberi hiasan berupa ukiran corak dalam properti ini ada capu wadah yang lebih kecil dengan isian sirih, kapur, pinang, gambir, daun sirih untuk menginang. Semua isian ini biasa dikenal dengan sekapur sirih sebagai bentuk PeridonProperti ini biasa disebut dengan pridon yakni bagian dari perlengkapan tepak sebagai tempat seserahan. Untuk bahan pembuatannya sendiri dari jenis PayungProperti payung disini biasanya akan dibawa oleh penari laki-laki sebagai pengawal penari utama saat memberikan sekapur sirih dalam tepak kepada tamu. Payung ini memiliki simbol sebagai kebesaran yang bisa memberikan perlindungan kepada sosok TombakTombak juga termasuk ke dalam daftar properti tarian gending sriwijaya yang biasa dibawakan oleh dua orang laki-laki dengan posisi di bagian kiri dan kanan belakang. Tombak sendiri memiliki makna keperwiraan yang memberikan rasa Penari Gending SriwijayaBentuk riasan penari gending sriwijaya akan membuat lebih cantik penampilannya, sebagai bentuk penggambaran putri jelita yang anggun dan elegan. Oleh karena itu, ciri khas utama dari tata rias penari adalah menggunakan eyeshadow berwarna coklat atau hijau sebagai Musik Dan Syair Gending SriwijayaPada awalnya, iringan musik tari gending sriwijaya menggunakan gamelan lengkap dengan gendang Melayu, gong, bas, accordion dan biola. Kemudian akan diikuti oleh seorang yang membawakan lagu gending sriwijaya secara tetapi, penggunaan iringan tersebut sekarang ini sudah diganti oleh tape recorder, namun tetap mempertahankan musik dan lagu yang sama. Sementara isi lirik gending sriwijaya yang diciptakan oleh A. Dahlan Mahibat serta berkolaborasi dengan Nunjtik adalah sebagai berikutDikala ku merindukan keluhuran dahulu kalaKutembangkan nyanyi dari lagu Gending SriwijayaDalam seni kunikmatkan lagi zaman bahagiaKuciptakan kembali dari kandungan MahakalaSriwijaya dengan asrama agung Sang MahaguruTutur sabda dharmaphala satyakirti dharma kirtiBerkumandang dari puncaknya Siguntang Maha MeruMenaburkan tuntunan suci Gautama Budha SaktiBorobudur candi pusaka zaman SriwijayaSaksi luhur berdiri tegak kokoh sepanjang masaMemasyurkan Indonesia di Benua AsiaMelambangkan keagungan sejarah nusa dan bangsaTaman sari berjenjang emas Perlak Syri KesyatraDengan Kolam Pualam bagai di Syorga IndralayaTaman Putri turunan Maharaja SyailendraMendengarkan nyanyi Irama Lagu Gending SriwijayaPola Lantai Tari Gending SriwijayaPastinya banyak sekali yang bertanya tentang pola lantai tari gending sriwijaya? Sebenarnya, tari gending sriwijaya menggunakan pola lantai lurus yang berkembang menjadi pola lantai garis artian ketika penari masuk akan menggunakan pola lantai garis lurus. Kemudian jika sudah mulai bergerak, maka pola lantainya berubah menjadi seperti huruf V dengan penari utama berada di susunan paling Juga Tari Kuda LumpingAkhir KataMungkin hanya itu saja penjelasan yang dapat saya berikan tentang tari gending sriwijaya dari Palembang, Sumatera Barat ini. Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu menambah pengetahuan Anda dalam bidang budaya.
gambar pola lantai tari gending sriwijaya